Menjadi Seorang Supervisor Dalam Organisasi Perusahaan

 

Ilustrasi - Supervisory Management

MinersIndonesia.info - Umumnya dalam organisasi perusahaan ada tiga tingkatan, Hirarki :

1. Orang-orang  yang melaksanakan pekerjaan 

   - Karyawan, Pekerja, Operator, Staff dll .

2. Orang-orang yang mengawasi karyawan yang melaksanakan pekerjaan

   - Foreman, Superintendant, Supervisor, Manajer, dll.

3. Orang-orang yang mengatur kegiatan usaha

   - Executive, Direktur, General Manager, dll.

Catatan : 

Semua orang yang me-managed orang lain melakukan Supervisi. Supervisor adalah orang pada lini pertama Manajemen yang membawahi Foreman dan atau Karyawan secara langsung.

Definisi Supervisor

Supervisor adalah ‘ujung tombak’ dalam jajaran pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya maupun hasil kerja bawahannya, serta memastikan operational pekerjaan berjalan dengan baik.

Seoarang supverisor mampu berperan aktif dan positif baik dalam mengelola pekerjaan maupun mengelola anak buahnya.

• Memahami dan mampu menjalankan peranannya sebagai seorang penyelia yang efektif.
• Mampu memimpin anak buahnya dengan efektif, mampu menyusun tujuan dari bagian yang dia pimpin, mampu menjalin komitmen anak buahnya untuk diajak meraih tujuan bersama, mampu memberikan instruksi kerja dengan jelas, singkat dan meyakinkan.
• Mampu membimbing dan mengarahkan bawahan (Coaching & Counseling) untuk mencapai prestasi yang terbaik (high achievers).
• Mampu mengenali karakter anak buah dan mampu menyelesaikan persoalan motivasi dari anak buahnya dengan baik (Human Problem Analysis).
• Mampu menjalin hubungan antar relasi dan anak buah (Human Relation).
• Mampu menyusun pekerjaan tim (Team-building) dengan sistematis dan mampu mengelolanya sampai mencapai tujuan yang telah dicanangkan bersama dengan anak buahnya.
• Mampu menerapkan konsep yang diajarkan ke dalam bentuk proyek peningkatan mutu yang nyata.

Saran-Saran Saat Transisi Menjadi Manajer / Supervisor Baru,

Saat anda baru diangkat dari level Karyawan ke level Supervisor atau Manajer, 

Tetap baik dan bersahabat. Namun, secara perlahan (alami) salah satu atau kedua-duanya menarik diri. Anda tidak bisa merangkap atasan sekaligus sahabat.

Jangan biarkan orang yang tadinya kawan sekarang mengintimidasi anda. Tetapi,jangan pula anda pilih kasih.

Usahakan agar semua melakukan pekerjaannya secara lebih baik dari pada saat sebelum anda diangkat sebagai supervisor mereka–melalui kepemimpinan anda.

Jangan melakukan kesalahan yang sama seperti atasan anda sewaktu anda masih karyawan biasa.

Tunjukkan kepada kawan-kawan anda bahwa sekarang anda memiliki pengetahuan tambahan yang lebih bisa membantu mereka mengembangkan diri. Tetapi jangan pernah memberikan janji yang belum tentu bisa anda tepati.

Carilah lebih banyak bantuan atasan anda saat transisi ini.

Tetap memberikan penghargaan/pengakuan kepada kawan-kawan anda jika mereka memang pantas.

Anda harus menghindari godaan untuk terjun masuk dan melaksanakan pekerjaan sendiri, kecuali hal itu memang diperlukan.

Supervisor adalah Pemimpin, yang menjalankan KEPEMIMPINAN MANAJERIAL, bukan Operator.

Peranan Supervisor memerlukan pergeseran dari “DOING”  kepada “GETTING PEOPLE TO DO”.

Apa Yang Dikerjakan Seorang Supervisor

- Menyusun Program Kerja harian.

- Mengawasi jalannya pekerjaan, mengoreksi dan membimbing.

- Memberi motivasi bawahan agar bekerja sesuai rencana.

- Menjalankan fungsi manajemen.

Peran Supervisor / Pemimpin dalam Organisasi Perusahaan

Sebagai Perencana (PLANNING)

Mengetahui Target Produksi

Mengatur Strategi unt mencapai Target.

Mengatur Man-Power.

Menyiapkan materi Safety Talk.

Menyiapkan Sarana & Prasarana.

Menetukan Standar Parameter.

Menentukan Target Waktu.

Sebagai Koordinator (ORGANIZING)

Melakukan Koordinasi dengan Operator / Mekanik/ Staff sesaat sebalum mulai, selama dan menjelang akhir kerja.

Membentuk Team.

Mengelola Rapat.

Sebagai Delegator (STAFFING)

Mengetahui kemampuan setiap anggota/staf, membuat Inventoty Skill.
Mengusahakan setiap pekerjaan dikerjakan oleh orang yang tepat / The Right Man on The Right Job.

Sebagai Pelaksana Pekerjaan (ACTUATING)

Kuantitas

Kualitas

Biaya / Cost

Penyerahan Tepat Waktu / Delivery on Time

Sebagai Pengendali / Pengawas

Memonitor Garis Proses dari awal sampai akhir.

Titik-titik Proses yg rawan / kritis.

Waktu-waktu kritis.

Pastikan proses dan hasil sesuai dgn Standar.

Sebagai Pembimbing / Instruktur

Menjadi teladan bagi bawahannya.

Memberi nasehat bila bawahan ada kesulitan.

Melakukan bimbingan bila ada yg belum jelas.

Ajari setiap ada proses / hal baru.

Menjelaskan setiap Instruksi Kerja / SWI yg ada.

Sebagai Administrator

Membuat Laporan.

Menangani Arsip / Filing System.

Sebagai Mediator

Sebagai penghubung antara Atasan dan Bawahan,bila ada hal-hal yang perlu disampaikan/ diselesaikan. Anda harus pandai menterjemahkan PESAN manajemen ke bawah. Juga,harus pandai menyampaikan keinginan dibawah ke atas.

Kesimpulan Seorang Supervisor Dalam Organisasi Perusahaan Adalah

Supervisor memainkan peranan vital dalam kelompok manajemen. mereka menambah kekuatan organisasi dengan berfungsi sebagai “linking-pin” antara kelompok manajemen dengan kelompok operation.

Supervisor perlu membawa ketempat kerja suatu kombinasi yang unik, dari kompetensi teknis, energi individual, serta kemampuan bekerjasama dengan dan memotivasi orang lain.

Kinerja supervisor dinilai melalui:

(a) Seberapa baik mereka mengelola sumberdaya yang dipercayakan kepada mereka : 

facilities and equipment,energy and utilities,material and supplies,informations,money and human resources, dan

(b) Hasil yang diperoleh dari pengelolaan sumberdaya-sumberdaya tersebut, dalam bentuk output, kualitas, produktivitas dan biaya.

Pekerjaan supervisor secara umum membutuhkan tiga set ketrampilan: technical skills, administrative/ management  skills, and human relations. Hubungan antar-manusia seringkali paling dituntut.

untuk sukses, penting bagi supervisor untuk menyeimbangkan upaya dan ketrampilan mereka, antara berfokus pada the job - tugas/produksi/sales,-  dan the people - berorientasi pada karyawan.penekanan terlalu besar kearah satu jurusan akan merugikan diri sendiri.

Share this post